GemaSuara, Ponorogo
Ponorogo menjadi lokasi Kunjungan Belajar dan Pengabdian kepada Masyarakat mahasiswa Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI).
Kegiatan dibuka di Monumen Bantarangin, Senin (01/12/2025) itu menandai dimulainya rangkaian studi lapangan mahasiswa. Mereka disambut secara langsung oleh Plt. Bupati Ponorogo, Lisdyarita.
Ia menyambut hangat kedatangan rombongan UNHAN. Ia berharap mahasiswa dapat betah selama berada di Ponorogo dan memperoleh manfaat dari kegiatan belajar yang dilakukan. Manfaat itu, ia juga harapkan bisa meluber ke Kabupaten Ponorogo dan masyarakatnya.
"Ponorogo sedang berupaya bangkit melalui modal sosial dan budaya yang dimiliki. Kami semua semangat untuk bangkit, untuk membangkitkan Ponorogo ini," katanya.
Sementara itu, Plt. Kepala Program Studi Manhan UNHAN, Kolonel Laut Deny Setiawati, menyebut Ponorogo sejak lama dikenal memiliki ketahanan sosial yang kuat.
"Budaya gotong royong yang terjaga dan ekosistem pangan berbasis partisipasi warga menjadi kunci yang membedakan Ponorogo dari banyak daerah lain," ujarnya.
Bagi mahasiswa UNHAN, struktur sosial ini menunjukkan bagaimana ketahanan daerah dibangun dari bawah. Ketahanan tidak hanya bersandar pada kebijakan pemerintah, tetapi bertumpu pada kontribusi masyarakat.
“Struktur sosial seperti ini memberi contoh bagi mahasiswa bagaimana ketahanan daerah terbentuk dari partisipasi masyarakat dan kolaborasi pemerintah,” jelasnya.
Salah satu titik pembelajaran penting adalah Dapur Sosial MBG Ponorogo, program inisiasi Presiden Prabowo Subianto. Di Ponorogo, program tersebut menunjukkan bagaimana pemberdayaan, kerelawanan, dan distribusi bantuan dikelola secara sistematis sehingga memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
“Mahasiswa mempelajari bagaimana jaringan sosial bekerja sebagai instrumen ketahanan yang efisien, berkelanjutan, dan lahir dari solidaritas komunitas," pungkasnya.

0 Komentar